JELAJAHI LEBIH BANYAK ILMU PENGETAHUAN MENARIK DI DALAM BLOG INI, BILA INGIN MENYAMPAIKAN SARAN DAN KRITIK BISA COMENT LANGSUNG DI BLOG INI (TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA) BERBAGI ILMU: TEKNOLOGI PASCA PANEN JAMBU MENTE

TEKNOLOGI PASCA PANEN JAMBU MENTE


 TEKNOLOGI PASCA PANEN JAMBU MENTE

Ciri-ciri buah jambu mete yang sudah tua 
adalah sebagai berikut:
  • Warna kulit buah semu menjadi kuning, oranye, atau merah tergantung pada jenisnya.
  • Ukuran buah semu lebih besar dari buah sejati.
  • Tekstur daging semu lunak, rasanya asam agak manis, berair, dan aroma buahnya mirip aroma stroberi.
  • Warna kulit bijinya menjadi putih keabu-abuan dan mengilat.
Tanaman jambu mete dapat dipanen untuk pertama kali pada umur 3-4 tahun. Buah mete biasanya telah dapat dipetik pada umur 60-70 hari sejak munculnya bunga. Masa panen berlangsung selama 4 bulan, yaitu pada bulan November sampai bulan Februari tahun berikutnya. Agar mutu gelondong/kacang mete baik, buah yang dipetik harus telah tua.


Metode Pemanenan Jambu Mete

Sampai saat ini ada dua cara panen yang lazim dilakukan di berbagai sentra jambu mete di dunia, yaitu cara lelesan dan cara selektif.
  • Cara lelesan
Dilakukan dengan membiarkan buah jambu mete yang telah tua tetap di pohon dan jatuh sendiri atau para petani menggoyang-goyangkan pohon agar buah yang tua berjatuhan.
  • Cara selektif
Dilakukan secara selektif (buah langsung dipilih dan dipetik dari pohon). Apabila buah tidak memungkinkan dipetik secara langsung, pemanenan dapat dibantu dengan galah dan tangga berkaki tiga.

Perkiraan Produksi
Dalam budi daya Jambu mete, banyaknya hasil panen tergantung dari umur tanam. Untuk Jambu mete yang berumur 3-4 tahun dapat menghasilkan gelondong kering 2-3 kg/pohon. Hasil ini meningkat menjadi 15-20 kg/pohon pada umur 20-30 tahun. Tanaman jambu mete sebenarnya masih dapat berproduksi sampai umur 50 tahun, tetapi masa paling produktifnya adalah pada umur 25-30 tahun.

PASCAPANEN
 
Dari segi kualitas, mutu kacang mete di pasaran cukup bervariasi. Variasi mutu kacang mete tersebut antara lain dipengaruhi oleh varietas tanaman jambu mete yang berbeda dan perlakuan serta pengawasan selama proses pengolahan berlangsung. Banyaknya varietas tanaman jambu mete yang ditanam oleh para petani Indonesia menyebabkan mutu mete yang dihasilkan sangat beragam baik mengenai ukuran gelondong, warna, rasa, maupun rendemen kacang metenya.

Pengolahan Gelondong Mete
Pengolahan gelondong mete dapat dilakukan melalui tahapan berikut ini:
  1. Pemisahan gelondong dengan buah semu
  2. Pencucian
  3. Sortasi dan pengelasan mutu
  4. Pengeringan
  5. Penyimpanan
Pengolahan Kacang Mete
Urutan pengolahan kacang mete adalah:
1. Pelembaban gelondong mete
2. Penyangraian gelondong mete
3. Pengupasan kulit gelondong mete
4. Pelepasan kulit ari
5. Sortasi dan pengelasan mutu
6. Pengemasan



Artikel Terkait:

Tidak ada komentar: