Facebook yang kini adalah situs jejaring sosial terpopuler di dunia
kabarnya memata-matai informasi personal para penggunanya. Mereka
mengakses pesan tertulis atau SMS yang terdapat di smartphone user.
Menurut investigasi yang digelar media Inggris, Sunday Times, Facebook mengakui membaca pesan-pesan personal para user yang mendownload aplikasi Facebook di smartphone. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari trial Facebook yang akan merilis layanan messaging sendiri.
Masih menurut Sunday Times, perusahaan internet terkenal lainnya juga mengakses data personal user. Termasuk Yahoo dalam layanan Flickr dan Yahoo Messenger.
Diklaim pula beberapa aplikasi bahkan memungkinkan perusahaan untuk menyadap panggilan telepon. Situs berbagi video YouTube konon mampu pula mengakses dan mengoperasikan kamera smartphone user secara remote.
Isu semacam ini bukanlah hal yang baru. Beberapa waktu lampau, Apple diketahui merekam data lokasi para pengguna iPhone. Tak pelak, beberapa pihak pun menilainya sebagai sebuah gangguan terhadap privasi user.
"Informasi personal Anda adalah komoditas yang berharga dan para perusahaan sebisa mungkin ingin mendapatkannya," kata Emma Draper dari lembaga Privacy International seperti kutip dari The Australian, Senin (27/2/2012).
Menurut investigasi yang digelar media Inggris, Sunday Times, Facebook mengakui membaca pesan-pesan personal para user yang mendownload aplikasi Facebook di smartphone. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari trial Facebook yang akan merilis layanan messaging sendiri.
Masih menurut Sunday Times, perusahaan internet terkenal lainnya juga mengakses data personal user. Termasuk Yahoo dalam layanan Flickr dan Yahoo Messenger.
Diklaim pula beberapa aplikasi bahkan memungkinkan perusahaan untuk menyadap panggilan telepon. Situs berbagi video YouTube konon mampu pula mengakses dan mengoperasikan kamera smartphone user secara remote.
Isu semacam ini bukanlah hal yang baru. Beberapa waktu lampau, Apple diketahui merekam data lokasi para pengguna iPhone. Tak pelak, beberapa pihak pun menilainya sebagai sebuah gangguan terhadap privasi user.
"Informasi personal Anda adalah komoditas yang berharga dan para perusahaan sebisa mungkin ingin mendapatkannya," kata Emma Draper dari lembaga Privacy International seperti kutip dari The Australian, Senin (27/2/2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar