Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5
tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat
dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60%
buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan
buah matang panen.
Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5
buah yang lepas/jatuh (brondolan) dari tandan yang beratnya
kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari
tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Disamping itu ada
kriteria lain tandan buah yang dapat dipanen apabila tanaman
berumur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan yang jatuh
kurang lebih 10 butir, jika tanaman berumur lebih dari 10
tahun, jumlah brondolan yang jatuh sekitar 15-20 butir.
Waktu panen buah kelapa sawit sangat mempengaruhi
jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan. Waktu panen yang
tepat akan diperoleh kandungan minyak maksimal, tetapi
pemanenan buah kelewat matang akan meningkatkan asam
lemak bebas (ALB), sehingga dapat merugikan karena
sebagian kandungan minyaknya akan berubah menjadi ALB
dan menurunkan mutu minyak. Sebaliknya pemanenan buah
yang masih mentah akan menurunkan kandungan minyak,
walaupun ALBnya rendah.
Untuk memudahkan pemanenan, sebaiknya pelepah
daun yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu.
Pelepah daun yang telah dipotong diatur rapi di tengah
gawangan. Untuk mempercepat proses pengeringan serta
pembusukan, maka pelepah-pelepah daun tersebut dipotongpotong
menjadi
2-3 bagian. Cara pemanenan
tandan buah
yang
matang
dipotong sedekat
mungkin dengan
pangkalnya,
maksimal
2 cm. Tandan
buah yang telah dipanen
diletakkan
teratur
di piringan dan brondolan
dikumpulkan
terpisah
dari
tandan.
Kemudian tandan buah atau TBS (tandan
buah segar)
dan
brondolan tersebut dikumpulkan di tempat
pengumpulan
hasil
(TPH). TBS hasil panenan harus segera
diangkut ke
pabrikuntuk diolah lebih lanjut. Pada buah yang tidak segera diolah, maka kandungan ALBnya semakin meningkat. Untuk menghindari hal tersebut, maksimal 8 jam TBS setelah dipanen harus segera diolah.
jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan. Waktu panen yang
tepat akan diperoleh kandungan minyak maksimal, tetapi
pemanenan buah kelewat matang akan meningkatkan asam
lemak bebas (ALB), sehingga dapat merugikan karena
sebagian kandungan minyaknya akan berubah menjadi ALB
dan menurunkan mutu minyak. Sebaliknya pemanenan buah
yang masih mentah akan menurunkan kandungan minyak,
walaupun ALBnya rendah.
Untuk memudahkan pemanenan, sebaiknya pelepah
daun yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu.
Pelepah daun yang telah dipotong diatur rapi di tengah
gawangan. Untuk mempercepat proses pengeringan serta
pembusukan, maka pelepah-pelepah daun tersebut dipotongpotong
menjadi
2-3 bagian. Cara pemanenan
tandan buah
yang
matang
dipotong sedekat
mungkin dengan
pangkalnya,
maksimal
2 cm. Tandan
buah yang telah dipanen
diletakkan
teratur
di piringan dan brondolan
dikumpulkan
terpisah
dari
tandan.
Kemudian tandan buah atau TBS (tandan
buah segar)
dan
brondolan tersebut dikumpulkan di tempat
pengumpulan
hasil
(TPH). TBS hasil panenan harus segera
diangkut ke
pabrikuntuk diolah lebih lanjut. Pada buah yang tidak segera diolah, maka kandungan ALBnya semakin meningkat. Untuk menghindari hal tersebut, maksimal 8 jam TBS setelah dipanen harus segera diolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar