Untuk mendapatkan produk Kakao Kering yang berkualitas maka harus diperhatikan beberapa hal yakni :
v PANEN
ü Buah yang dipetik hanya buah yang sudah masak (5-6 bulan) dari saat bunga hingga sampai masak
ü Hindari pemetikan buah yang masih mentah atau kelewat masak
ü Alat pemetikan menggunakan gunting, pisau atau pisau bergalah yang tajam dan hindari terkena bantalan bunga
ü Pemotongan tepat pada tangkai buah
ü Buah dipecah menggunakan kayu hindari dengan besi karena dapat
merusak bencon buah. Setelah dipecah biji dan plasenta dipisah.
v PENGELOLAAN BIJI
- Fermentasi
Merupakan inti dari pengolahan biji kakao yang didalamnya terjadi :
- Pembentukan aroma dan cita rasa khas coklat
- Memastikan biji sehingga akan terbentuk warna keeping biji dan konsistensi keeping biji
- Melepaskan lapisan lender biji, peragian gula menjadi alcohol dan mengurangi rasa pahit pada biji
Fermentasi dilakukan selama 6 hari dengan kotak bertingkat dari kayu
berlubang dengan tiap 2 hari dibalik dan diletakkan dalam tingkat
dibawahnya.
- Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan sinar matahari langsung maupun dengan
alat pengeringan dan dilakukan selama 7-10 hari sesuai cuaca hingga
didapat kekeringan dengan kadar air 8 s/d 7 %.
- Tanda-tanda kako kering :
- Rapuh
- Mudah patah
- Berat kira-kira 1/3 berat biji basah.
- Sotasi Biji Kakao
- Untuk memisahkan biji dan kotoran atau benda lain
- Untuk memisahkan biji berdasarkan pada kenampakan fisik dan ukurannya
- Pengelompokan mutu berdasarkan SNI
- Penyimpanan
- Biji dikemas dalam karung yang kuat dan bersih dan tidak terkontaminasi dengan bau yang menyengat
- Ruangan penyimpanan kering dan tidak lembab, cukup ventilasi dan bebas dari pencemaran bau
- Penumpukan karung harus diberi pallet/alas dengan jarak ± 10 cm dari lantai
v ANALISA KAKAO KERING
ü Ambil Kakao 100 gram (1 ons)
ü Jumlah Biji dihitung (bagus 110 biji)
ü Kadar Air 8 s/d 7 %
ü Biji dibelah semua, dikelompokkan menurut jenis masing-masing hingga 100%, dengan rincian sebagai berikut :
89% F. Fermentasi =…………gram/% (warna coklat)
11% V. Violet = 5 gram/% (biru)
6% S. Sleti = 6 gram/% (agak hitam)
M. Moldy = 0 gram/% (jamur)
DB. Double Been = 0 gram/% (biji gandeng)
BB. Broken Been = 0 gram/% (biji rusak)
W. Web = 0,1 gram/% (kotoran)
Kelebihan dan Kendala yang lazim dimiliki/dihadapi Kelompok Tani
- INTERNAL
Memiliki lahan yang luas dan bahanbakuyang tersedia sehingga sangat potensi untuk dikembangkan.
- Kelemahan :
- Masih di bawah standar teknis
- Belum memperhatikan cara panen dan pengolahan yang benar
- Kelembagaan Kelompok tani masih sangat lemah
- Belum ada jaringan kerjasama
- Modal terbatas
- Produksi belum standar
- Kwantitas dan Kontinuitas produksi belum terpenuhi
Kelemahan-kelemahan tersebut di atas bisa diatasi dengan adanya
kegiatan Gabungan Kelompok sehingga permasalahan tersebut bisa
dipecahkan bersama-sama.
- EKSTERNAL
- Memiliki Peluang Pasar yang sangat Luas baik Lokal, Nasional maupun Internasional
- Punya trend meningkat
- OPERASIONAL KELOMPOK TANI
- Management baik
- Sebagai Unit Induk pemasaran produksi yang standar
- Menyediakan sarana produksi, dll
- Unit Pengolahan berstandar
Pengelolaan Perkebunan Kakao
Kegiatan Perkebunan :
- Penyiangan dan Pembuatan Rorak
- Pemangkasan Kebun (tanaman Kakao)
- Pemupukan
- Pemetikan Hasil/Panen
Tugas Kelompok Tani :
- Menginventarisir jumlah tanaman perkebunan Kakao di ilayah Kelompok Tani sesuai dengan TM, TBM, TTM agar kelompok tersebut tau persis Kondisi Perkebunan.
- Membuat Program Kerja Tauan Kelompok untuk menentukan kebutuhan dan jumlah biaya.
- Penentuan Pemasaran Produksi.
- Menyediakan Modal Kerja dalam Kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar