LAPORAN SEMENTARA FISIOLOGI TUMBUHAN
LAPORAN
SEMENTARA PRAKTIKUM
FISIOLOGI
TUMBUHAN
Mengukur Potensial Air Umbi Kentang
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2010
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Air merupakan sumber kehidupan,
tanpa air tidak ada makhluk yang dapat hidup.
Begitu juga tanaman, salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu
berkisar antara 90% untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10% untuk
padi-padian yang menua sedangkan tanaman yang mengandung minyak , kandungan
airnya sangat sedikit. Penyiraman harus
dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika tidak disiram, tanaman akan mati
kekeringan. Air merupakan bahan untuk fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari
total air yang digunakan untuk fotosintesis.
Potensial air suatu sistem menunjukkan
kemampuannya untuk melakukan kerja dibandingkan dengan kemampuan sejumlah air
murni yang setara, pada tekanan atmosfer dan pada suhu yang sama. Potensial osmotik larutan bernilai negatif,
karena air pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni
sehingga tekanan pada larutan meningkat, kemampuan pelarut untuk melakukan
kerja (potensial air larutan) juga meningkat (Salisbury, 1995)
Air yang digunakan
untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan untuk hidrasi 1 %,
termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan
sejumlah air yang tepat. Air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesis
dan dalam proses-proses hidrolik. Di
samping itu juga merupakan pelarut dari garam-garam, gas-gas dan
material-material yang bergerak ke dalam tumbuh tumbuhan, melalui dinding sel dan jaringan esensial
untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses
membuk dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh-tumbuhan .
Kekurangan
air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga
mengakibatkan terhentinya pertumbuhan.
Defisiensi air yang terusmenerus akan menyebabkan perubahan irreversibel
(tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati.
(Hawkes, 1992).
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi
batang yang
dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah
menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan
dari Amerika Selatan (Hawkes, 1992).
Tanaman kentang asalnya dari Amerika
Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan tahun silam.
Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim
yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi. Syarat
pertumbuhan kentang yaitu daerah yang memiliki iklim dengan Curah
hujan rata-rata 1500 mm/tahun, lama penyinaran 9-10 jam/hari, suhu optimal
18-21 °C, kelembaban 80-90% dan ketinggian antara 1.000-3.000 m (Ewing dan
Keller, 1982).
Potensial air adalah potensial kimia
air dalam suatu system atau bagian system.
Dinyatakan dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial kimia
air murni (juga dalam satuan tekanan) pada tekanan atmosfer dan pada suhu serta
ketinggian yang sama potensial murni ditentukan sama dengan nol. Faktor-faktor penghasil gradient yaitu
konsentrasi atau aktifitas, suhu, tekanan, efek larutan terhadap potensial
kimia pelarut, matriks (Salisbury, 1995)
1.2 Tujuan
dan Kegunaan
Tujuan dilaksanakannya
praktikum fisiologi tumbuhan mengenai mengukur potensial air umbi kentang yaitu
untuk mengetahui potensial osmotik pada umbi kentang atau umbi jalar.
Kegunaan praktikum ini yaitu agar praktikan
dapat mengetahui kandungan potensial umbi kentang
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Botani Kentang (Solanum Tuberosum L.)
Kentang (Solanum Tuberosum L.)
adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi
batang yang
dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu
makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan
dari Amerika Selatan (Hawkes, 1992).
Kentang ialah tanaman
dari pada famili Solanaceae yang memiliki ubi. Ubi kentang
sekarang menjadi salah satu tanaman makanan
yang penting di Eropa
walaupun pada awalnya, tumbuhan
ini berasal dari Amerika Selatan. Dalam
sistematika (taksonomi) tumbuhan, kentang diklasifikasikan sebagai berikut
yaitu : Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan), Divisi :Spermatophyta (tumbuhan
berbiji), Subdivisi : Angeospermae (biji tertutup, Kelas : Dicotyledonae
(biji berkeping dua), Ordo : Solonales, Famili :Solonaceae, Genus :Solanum,
Species : Solanum tuberosum (Salisbury, 1995)
Pokok kentang bertumbuh dengan rendah dan melahirkan bunga-bunga yang putih hingga ungu warnanya, dengan stamen yang berwarna kuning. Bunganya mengandung bahagian-bahagian
aseks dan biasanya didebunga
silang dengan
pokok-pokok kentang yang lain oleh serangga, tetapi penswasenyawaan juga kerap berlaku. Setiap jenis
kentang juga boleh dibiakkan
secara vegetatif
dengan menanam keratan-keratan ubi yang dipotong supaya merangkumi
sekurang-kurangnya satu atau dua mata. Sesetengah kelainan komersil kentang
tidak menghasilkan sebatang biji (pokok-pokok ini melahirkan bunga-bunga seks tunggal yang
tidak sempurna), dan hanya boleh dibiak melalui keratan-keratan ubi (Hawkes,
1992).
2.2
Mengukur Potensial
Potensial
kimia adalah energy bebas per mol substansi di dalam suatu system kimia. Oleh
karena itu, potensial kimia suatu senyawa di bawah kondisi tekanan dan
temperatur konstan tergantung kepada jumlah mol substansi yang ada. Dalam hal
hubungan air dan tanaman, potensial kimia dari air sering dinyatakan dengan
istilah “ potensial air ”. Selanjutnya, bila potensial kimia dapat dinyatakan
sebagai ukuran energi dari suatu substansi yang akan bereaksi atau bergerak,
maka potensial air merupakan ukuran dari enegi yang tersediadi dalam air untuk
bereaksi atau bergerak. Dengan kata lain, potensial air merupakan tingkat
kemampuan molekul-molekul air untuk molekul difusi.
Potensial
air murni adalah nol (0), adanya beberapa substansi yang terlarut di dalam air
tersebut akan menurunkan potensial airnya, sehingga potensial air dari suatu
larutan adalah kurang dari nol. Definisi ini hanya berlaku pada tekanan
atmosfir. Apabila tekanan di sekitar sistem di tingkatkan atau di turunkan,
maka secara otomatis potensial air akan naik atau turun sesuai dengan perubahan
tekanan tersebut.
(Salisbury, 1995)
Di dalam suatu sel,
potensial air memiliki dua komponen, yaitu potensial tekanan dan potensial
osmosis. Potensial tekanan dapat menambah atau mengurangi potensial air,
sedangkan potensial osmosis menujukkan setatus larutan di dalam sel tersebut.
Dengan memasukkan suatu jaringan tersubut ke dalam seri larutan yang telah di
ketahui potensial airnya, maka potensial air jaringan tunbuhan tersebut dapat diketahui.
Hubungan antar
potensial air adalah dengan melibatkan peristiwa osmose karena osmose merupakan
peristiwa difusi dimana antara 2 tempat tersedianya difusi dipisahkan oleh
membrane atau selaput. Maka dapat diartikan bahwa dinding sel atau membrane
protoplasma adalah merupakan membrane pembatas antara zat yang berdifusi karena
pada umumnya sel tumbuh-tumbuhan tinggi mempunyai dinding sel maka sebagian
besar proses fitokimia dalam tumbuh-tumbuhan adalah merupakan proses osmose.
Besar jumlah potensial
air pada tumbuhan dipengaruhi olah 4 macam komponen potensial, yaitu gravitasi,
matriks, osmotic dan tekanan. Potensial gravitasi bergantung pada air didalam
daerah gravitasi . potensial matriks bergantung pada kekuatan mengikat air saat
penyerapan. Potensial osmotic bergantung pada hidrostatik atau tekanan angin
dalam air (Deragon, 2005)
III. METODE PRAKTEK
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada
hari Rabu, 12 Oktober 2011, pada pukul 14.00 Wita - sampai selesai. Bertempat Di Labolatorium Hortikultura,
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako,
Palu.
3.2 Alat
dan Bahan
Alat-alat yang digunakan yaitu
pisau, silet atau cutter yang tajam, pengebor gabus, botol selai, mistar dengan
skala millimeter dan kertas label. Bahan-bahan yang digunakan yaitu: umbi
kentang dan seri larutan sukrosa dengan konsentrasi 0; 0,2M; 0,4M; 0,6M; 0,8M;
1,0M
.
3.3 Cara Kerja
Pada pengamatan Potensial Air Umbi Kentang
pertama-tama memilih umbi kentang yang besar, kemudian membuat silinder umbi
dengan alat pengebor sepanjang 40 mm sebanyak 12 buah. Setelah itu, menyiapkan enam botol dan
masing-masing diisi larutan sukrosa yang telah ditentukan sebanyak 30 ml, tiap
botol diisi satu konsentrasi (berikan label pada botol). Dan memasukan potongan umbi ke dalam,
masing-masing diisi 2 potongan umbi. Lakukan dengan cepat untuk mengurangi
penguapan, kemudian menutup botol dengan rapat menggunakan aluminium foil
selama percobaan berlangsung, biarkan silinder umbi dalam larutan selama 2 jam
untuk memberi kesempatan pada umbi melakukan keseimbangan dengan larutan
sukrosa.
Setelah
2 jam ambil umbi dari botol dan ukur kembali panjang masing-masing dengan
cermat. Mencatat hasil pengukuran
kemudian menghitung panjang rata-rata dari keempat umbi yang ada dan yang
terakhir membut grafik dari data yang diperoleh dengan molaritas larutan
sebagai sumbu X dan rata-rata panjang silinder sebagai sumbu Y.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel
1. Perubahan panjang umbi kentang pada beberapa konsentrasi sukrosa direndam
selama 60 menit.
perlakuan
|
Rata-rata
panjang awal (cm)
|
Rata-rata
panjang akhir (cm)
|
Selisih
(cm)
|
Control
air (air)
|
|||
0,2 m
|
4
|
4,35
|
0,35
|
0,4 m
|
4
|
3,85
|
0,15
|
0,6 m
|
4
|
3,85
|
0,15
|
0,8 m
|
4
|
3,75
|
0,25
|
1,0 m
|
4
|
4,45
|
0,45
|
4.2
Pembahasan
Pada praktikum kali ini, yang akan
dikerjakan adalah mengukur potensial air umbi kentang, yaitu pada umbi kentang
untuk mengukur potensial pada umbi jalar, digunakan larutan sukrosa dengan
berbagai konsentrasi, yaitu 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1 M. Umbi kentang terlebih
dahulu di buat silinder menggunakan antena dengan panjang silinder umbi jalar 4
cm sebanyak 2 silinder umbi kentang.. Setelah dimasukkan ke dalam larutan
sukrosa dengan berbagai konsentrasi, umbi kentang mengalami perubahan berat.
Hal
ini disebabkan karena larutan sukrosa banyak mengandung gula sehingga cara
peyerapannya terhambat dan tekanan potensialnya sangat rendah, berbeda dengan
larutan air yang mempunyai daya potensial yang tinggi sehingga kentang akan
mudah memanjang karena adanya tekanan air yang masuk melalui sel tersebut.
Sedangkan pada larutan sukrosa banyak mengandung gula sehingga rendah daya
potensialnya untuk menyerap melalui sel pada umbi kentang tersebut.
Potensial
air merupakan potensial kimia air dalam suatu sistem atau bagian sistem,
dinyatakan dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial kimia air
murni (juga dalam satuan tekanan), pada tekanan atmosfer, dan pada suhu serta
ketinggian yang sama; dan potensial kimia air murni itu ditentukan sama dengan
nol.
Untuk
linarut (bahan terlarut) dalam suatu pelarut (cairan yang melarutkan linarut;
pada tumbuhan terutama adalah air ), potensial kimia hampir sebanding dengan
konsentrasi linarut. Biasanya, konsentrasi dikoreksi dengan suatu faktor yang
besarnya bergantung pada konsentrasi dan parameter lain (Warisno, 2005).
Hubungan
antara air dengan potensial osmotic yaitu tanaman yang toleransi kekeringan
mencangkup penundaan dehidrasi atau mentoleransi dehidrasi. Penundaan dehidrasi
mencangkup peningkatan sensivitas stomata dan perbedaan jalur fotosintesis,
sedangkan toleransi dehidrasi mencangkup penyesuaian osmotic, sedangkan air
sangat berperan penting bagi suatu tanaman dan dapat mempengaruhi tumbuhan
vegetatif (Lakitan, Benyamin., 2004)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
1. Air
merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat hidup. Begitu juga tanaman, salah satu unsur
terbesar tanaman adalah air yaitu berkisar anatara 90%.
2. Kentang (Solanum tuberosum L.)
adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi
batang
yang dapat dimakan dan disebut "kentang".
3. Potensial air adalah potensial kimia
air dalam suatu system atau bagian system.
Dinyatakan dalam satuan tekanan dan dibandingkan dengan potensial kimia
air murni
4. Faktor-faktor penghasil gradient
yaitu konsentrasi atau aktifitas, suhu, tekanan, efek larutan terhadap
potensial kimia pelarut, matriks.
5.1
Saran
Saran
saya sebagai praktikan yaitu agar praktek selanjutnya lebih baik dari praktek
yang sekarang dan peralatan yang dibutuhkan lebih lengkap agar tidak mengalami
kendala dalam melakukan praktikum d kali – kali berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, 2008. Potensial
Osmotik. http://www.Anwar.Wordpress.com/2008/php. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2011.
Deragon. 2005, Water Potential. http://www.deragon.com. Diakses pada tanggal
13 Oktober 2011.
Deragon. 2005, Water
Potential, http://www.deragon.com. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2011 pukul 19:00 WITA
Ewing dan
Keller, 1982. http://id.wikipedia.org/wiki/Kentang.
Diakses pada tanggal 13 Oktober 2011.
Hawkes,
1992. Fisiologi
Lingkungan Tumbuhan. Gadjah mada University press.
Yogykarta.
Heddy,S.1982. Biologi Pertanian. Fakultas pertanian
Universitas Brawijaya. Malang.
Lakitan, Binyamin., Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.
Rajagrafindo Persada Jakarta.
Susilo, W.
1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
Universitas Indonesia, Jakarta.
Warisno, 2005. Budidaya dan Pasca Panen Kentang. Kanisius, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar