LAPORAN PROSES FOTOSINTESIS TUMBUHAN


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup memerlukan nutrisi (makanan) agar dapat tumbuh dan hidup.Manusia mengkonsumsi beras, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang semua berasal dari tumbuhan. Daging, ikan, susu, dan telur, semua ini berasal dari hewan. Dengan demikian, nutrisi manusia diperoleh dari tumbuhan dan hewan. Sedangkan hewan memperoleh nutrisi dari tumbuhan atau hewan yang lain.
Manusia dan hewan tidak mampu membuat makanannya sendiri. Untuk membangun tubuhnya dan mendapatkan energi, manusia dan hewan mengambil zat-zat yang berasal dari tumbuhan sebagai makanannya. Hal ini menunjukkan bahwa manusia dan hewan hidupnya bergantung pada tumbuhan.
Berbeda dengan manusia dan hewan, tumbuhan hijau merupakan organisme yang mampu membuat makanannya sendiri dengan mengambil zat-zat anorganik dari lingkungannya melalui proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan organik (gula dan karbohidrat) dari zat-zat anorganik (air dan karbon dioksida) dengan bantuan cahaya matahari. Tumbuhan hijau mampu melakukan proses fotosintesis karena memiliki klorofil (zat hijau daun) (Soemarwoto, 1980).
Sebagai persamaan total dari proses fotosintesis biasanya ditulis sebagai berikut:
6H2O + 6COcahaya + klorofil C6H12O6 (glukosa) + 6O2
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum ini ialah untuk membuktikan terbentukya amilum pada proses fotosintesis oleh tumbuhan hijau.
Kegunaan dari praktikum ini ialah agar praktikan dapat mengetahui bagaimana proses dan hasil dari fotosintesis, serta bagaimana tumbuhan hijau mampu melakukan proses fotosintesis karena memiliki klorofil (zat hijau daun).
II. METODE PRAKTEK
2.1 Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, pada hari Jumat, tanggal 12 Desember 2008 pada pukul 14.00 sampai selesai.
2.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam parktikum ini adalah alkohol, air, kertas aluminium foil, larutan iodium, daun ubi kayu (Manihot esculenta) yang telah dibungkus dengan kertas aluminium foil selama 1 hari sebelum praktek, dan daun ubi kayu (Manihot esculenta) yang tidak di bungkus.
Alat yang digunakan adalah pinset, cawan petri, pemanas listrik, gelas piala 100 ml 2 buah, dan alat tulis.
2.3 Cara Kerja
Cara kerja pada percobaan Sachs, yaitu membungkus daun ubi kayu (Manihot esculenta) yang masih berada pada pohonnya selama satu hari sebelum percobaan dilakukan, dengan menggunakan kertas aluminium foil, kemudian pada hari praktek daun tersebut dipetik dan dibuka dari kertas aluminium foil, lalu memasukkannya ke dalam larutan alcohol yang telah dipanaskan hingga zat hijau daunnya memudar, lalu mengangkatnya dengan menggunakan pinset, lalu meletakkannya di atas cawan petri.Setelah itu menetesinya dengan larutan iodium hingga merata. Lalu mengamati dan menggambarkan perubahan warna yang terjadi. Kemudian, mengulangi langkah-langkah yang serupa pada daun ubi kayu (Manihot esculenta) yang tidak ditutupi dengan kertas aluminium foil.
3.2 Pembahasan
Pada percobaan Sachs, gambar 1 merupakan daun ubi kayu (Manihot esculenta) yang ditutupi dengan kertas aluminium foil. Gambar 2 merupakan daun ubi kayu (Manihot esculenta) yang tidak ditutupi dengan kertas aluminium foil. Perbedaan dari kedua warna daun nampak jelas bahwa yang tidak dibungkus dengan kertas aluminium lebih berwarna hijau. Begitu pula setelah dimasukkan dalam larutan alkohol, yang tidak dibungkus dengan kertas aluminium foil lebih berwarna hijau.
Pada daun ubi kayu (Manihot esculenta) yang dibungkus kertas aluminium foil yang ditetesi larutan iodium adalah terjadi perubahan warna menjadi warna coklat, sedangkan yang tidak dibungkus kertas aluminium foil nampak klorofilnya masih ada dan setelah ditetesi larutan iodium, daun tersebut berubah warna menjadi kehitaman.
Hal ini menunjukan dengan tidak adanya sinar matahari, akan menghambat berlangsungnya proses fotosintesis. Pada pengamatan ini fungsi dari alcohol adalah untuk menghilangkan zat hijau pada daun. Funsi dari larutan iodium adalah untuk mengetahui ada tidaknya amilum dalam daun (Kormana, 1987).
Cahaya matahari diperlukan untuk proses fotosintesis, yaitu pada tahap reaksi terang. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis meningkat. Tetapi apabila intensitas cahaya telalu tinggi, fotosintesis akan menurun dan bahkan berhenti. Cahaya matahari yang berperan sebagai sumber energi bagi klorofil diubah menjadi energi kimia. Jadi, klorofil berperan sebagai pengantar energi (Samosir,1983).
Zat hijau daun (klorofil) juga berperan dalam mengubah tenaga radiasi matahari menjadi tenaga kimia melalui proses fotosintesis sehingga menghasilkan energi (Dwijoseputro, 1980).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan organic (gula dan karbohidrat) dari zat-zat anorganik (air dan karbon dioksida) dengan bantuan cahaya matahari. Tumbuhan hijau mampu melakukan proses fotosintesis karena memiliki klorofil (zat hijau daun).
2. Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa factor, terutama konsentrasi (kadar) karbon dioksida, intensitas cahaya, dan suhu.
3. Selain menghasilkan zat-zat makanan, fotosintesis juga menghasilkan oksigen.
4. Zat hijau daun (klorofil) berperan dalam mengubah tenaga radiasi matahari menjadi tenaga kima melalui proses fotosintesis sehingga
menghasilkan energi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar