BBM BATAL NAIK MAHASISWA TETAP ANARKIS
DPR TELAH memutuskan menunda kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ternyata tak menyurutkan aksi mahasiswa di berbagai daerah untuk berdemonstrasi.
Mahasiswa di Yogyakarta dan Tuban misalnya, tetap saja menggelar aksi unjuk rasa. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (IMM DIY) berdemonstrasi di perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta.
Mereka menilai penundaan kenaikan harga BBM hanya akal-akalan anggota DPR, karena bukan berarti di masa mendatang harga BBM tidak akan naik sama sekali. “Mereka hanya menunda-nunda supaya dapat simpati. Padahal, nantinya harga BBM tetap naik. DPR semalam cuma bersandiwara,” teriak Wisnu, koordinator aksi IMM DIY, Sabtu 31 Maret 2012.
Penundaan kenaikan harga BBM ini, menurut Wisnu, akan menjadi bom waktu. Apalagi, kalau harga BBM justru naik pada Agustus mendatang, bertepatan dengan bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Apabila itu sampai terjadi, dia melanjutkan, maka rakyat Indonesia tetap saja sengsara.
Rapat Paripurna DPR memutuskan menambah ayat 6a dalam Pasal 7 ayat 6 Undang-Undang APBN-P 2012. Dengan pasal tambahan itu, pemerintah memungkinkan untuk menaikkan atau menurunkan harga BBM, apabila harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dalam kurun waktu 6 bulan mengalami kenaikan atau penurunan hingga lebih dari 15 persen dari asumsi APBN-P 2012 sebesar US$105 per barel.
Artinya, saat ini pemerintah memang tidak bisa menaikkan BBM, sebab rata-rata harga minyak mentah Indonesia dalam 6 bulan terakhir belum sampai US$120,75 per barel. Namun, angka ini sesungguhnya hampir tercapai, sebab sejak awal Oktober 2011 hingga akhir Maret 2012, rata-rata harga minyak mentah Indonesia sudah mencapai US$116 per barel.
“Kalau nanti ICP misalnya naik jadi US$130 per barel, harga BBM ya langsung ikut naik,” kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Widjajono Partowidagdo, usai Rapat Paripurna DPR dini hari tadi.
Adu Jotos
Hasil Rapat Paripurna DPR itu tak memuaskan semua pihak. Demonstrasi mahasiswa di Tuban pun hari ini masih berlangsung seperti di Yogyakarta. Bedanya, apabila aksi unjuk rasa di Yogya berlangsung tertib, demonstrasi di Tuban sempat diwarnai aksi adu jotos antara mahasiswa dan aparat kepolisian.
Mahasiswa Tuban yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu bahkan sempat memblokade jalur pantura. Berdasarkan pantauan VIVAnews, mereka menutup jalan dengan berdiri bergandengan tangan membuat lingkaran.
Aparat kemudian menghadang aksi mereka lantaran mengganggu arus lalu-lintas. Kendaraan umum sampai dialihkan ke jalan alternatif akibat aksi itu. Namun, para mahasiswa itu tidak terima ditertibkan petugas, sehingga terjadilah adu jotos antara polisi dan mahasiswa selama beberapa menit._EKA_BOY@OVI.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar